Cuma mau pesen aja untuk salah satu operator penyedia jasa delivery, mbok ya jangan suka bohong atau memberikan informasi dan janji palsu…

Kalau memang dari Jakarta ke Dalian normalnya akan memakan waktu 4 hari, ya jangan dibilang 2 hari dong. Apalagi dengan alasan “Dalian kan kota kecil yang jauh dari Beijing…”

Padahal waktu saya mau kirim benda maha penting itu, saya kan telepon dulu ke situ. Dan situ dengan teguhnya meyakinkan saya kalau benda itu akan sampai dalam 2 hari. Jadi karena saya kirim tanggal 20, maka akan sampai tanggal 22.

Ternyata, hari ini yang adalah tanggal 23 benda itu masih ada di Incheon. Dan pagi ini, dengan santainya situ menginformasikan kepada saya kalau benda yang saya kirim baru akan sampai sore ini atau besok pagi, tanggal 24.

Gini ya… Mas… Mbak… Tanggal 24 bos saya sudah on the way back ke Jakarta. Dan kalau benda itu bener-bener baru akan sampai di Dalian hari itu, berarti useless dong… Terus apa gunanya itu benda naik-turun pesawat dan dia jadi tua di jalan?

Ssiiiiiggghhh…. Saya kuciwa berat!!! Bener-bener kuciwa dan marah, mengingat brand yang situ pakai tuh brand yang worldwide yang harusnya bisa dipercaya.

Lain kali, kalo mengerjakan sesuatu tuh yang serius lah… dan pake otak sedikit!

no matter what

Beginilah ceritanya kalo bentuk muka kamu panjang, lonjong dan memiliki kontur yang mengesankan ke-tirus-an (!)

Walaupun,

Jeans udah sempit
Udah berasa penuh kalo pake rok
Udah keliatan timbunan daging di beberapa spot di badan kamu
Udah berasa nambah berat badan walopun tidak menimbang
Dan adikmu udah bilang “ih cha… yu tambah gemuk deh”

Orang-orang yang baru melihatmu lagi atau mereka yang tidak memiliki bahan pembicaraan, akan tetap berkata “ih… elo kok kurus banget sih…”

Percayalah teman
Aku mengalaminya…

No means NO...

Gavin de Becker - penulis The Gift of Fear - dalam sesi obrolannya dengan Oprah, mengeluarkan pernyataan ini:

When a man says “No”, it’s the end of discussion
When a woman says “No”, it’s the beginning of negotiation

BENER
BANGET
100 untuk Pak Gavin de Becker

I Will Love You by Fisher

Daleeeeemmm banget…



ini liriknya...

'Til my body is dust
'til my soul is no more
I will love you, love you
'Til the sun starts to cry
and the moon turns to rust
I will love you, love you

Chorus:
But I need to know - will you stay for all
time... forever and a day
Then I'll give my heart 'til the end of all
time... forever and a day

(short instrumental)
Chorus

'Til the storms fill my eyes
and we touch the last time
I will love you, love you
I will love you, love you..

nambah lagi pilihan kata-kata untuk undangan pernikahan hehe...

ya ampuun... temanku...

Akibat men-status-kan diri dengan kalimat “It was a rain without warning” di YM, muncullah percakapan dodol seperti ini:

siTeman: masa ga pake mendung.....
siTeman: :D
siTeman: tau2 ujan gede....

Aku: iya nih...
Aku: ujan gede di hati gw

siTeman: cari ojek payung dong non.....

Untuk aku…. Sarannya siTeman supaya aku mencari ojek payung lumayan bikin bengong… Aduh siTeman, maksudnya gw musti nyari laki sewaan gitu? Hehehe…

Ya Tuhan… terima kasih telah memberkatiku dengan teman-teman yang menceriakan seperti dia.

after-sales service

Hai hai… Selamat Idul Fitri ya teman-teman…

Barusan baca must-read-article Urban Life-nya Samuel Mulia yang di-release di Kompas. Untuk aku , tulisannya Mas Sam ini wajib dibaca karena dia menulis dengan sopan dan tidak kasar tapi teuteup tajemmm… seperti aku.

Silakan baca di sini ya….

Yang jadi high-light adalah “Layanan Purnajual” atau “After-sales Service”, yang otomatis mengandung JANJI yang kalau tidak ditepati akan menjadi HUTANG.

Ternyata eh ternyata ya, Layanan Purnajual gak hanya berlaku untuk urusan jual-beli mobil, rumah, apartment, atau dengan benda-benda mati lainnya. Layanan Purnajual juga berlaku untuk hubungan dengan makhluk hidup, bisa bernafas, punya akal, emosi dan perasaan yang bernama manusia.

Kadang eh… sering kali terjadi bahwa promosi habis-habisan itu hanya manis pada saat kita menjual atau menawarkan diri untuk bisa diterima sebagai pacar/suami/istri/teman/sahabat/rekan kerja/karyawan bahkan selingkuhan. Tetapi setelah diterima sebagai pacar/suami/istri/teman/sahabat/rekan kerja/karyawan bahkan selingkuhan, lah kok ya Layanan Purnajualnya mengecewakan.

Banyak janji yang tidak ditepati, banyak mimpi yang akhirnya cuma jadi mimpi di siang bolong, banyak pihak yang dilukai dan tersakiti hatinya.

Parahnya lagi…. Ada yang pake nekat menerapkan peribahasa “lempar batu sembunyi tangan”. Batu dilempar, pihak lain menangkap batu, si pelempar sembunyi tangan plus pura-pura gak melempar apa-apa dan akhirnya batu yg bebannya bisa ringan bisa berat itu pun menjadi tanggung jawab si penangkap batu.

Minta ampun ya kelakuannya si tukang lempar batu…. Gak okeh banget.
Jadi harus ati-ati nih… jangan sampe gak sengaja nangkep batu atau sembarangan nangkep batu. Oiya satu lagi, jangan janji jika tak mampu.

Penting itu…!